Mahasiswa Rekayasa Hayati Menjuarai Lomba Karya Tulis Ilmiah
Tim mahasiswa Prodi Rekayasa Hayati yang mewakili Institut Teknologi Bandung berhasil meraih juara pertama pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional Universitas Hasanudin 2021 yang bertema,”Peran Pemuda dalam Menjawab Tantangan Revolusi Industri 5.0 di Era New Normal”. Tim yang beranggotakan Alya Fitri Putri Haryadi, Lusia Desy Silalahi, dan Melisa Phebeyola Esthetria ini membuat karya tulis yang berjudul, “Fitoremediasi Air Limbah Skala Domestik menggunakan Chlorella vulgaris Terintegrasi dengan Sistem Pengolahan Biomassa untuk Memproduksi Biofuel melalui Penerapan Konsep Biorefinery”.
Ide ini tercetus saat mereka mengikuti proses perkuliahan di semester 4 yang membahas kultivasi mikroalga, produksi biofuel, dan remediasi di mata kuliah Teknologi Bioproduk Berbasis Tanaman, yang pada akhirnya membuat mereka ingin mencoba konsep baru yang sangat mempresentasikan aplikasi rekayasa hayati. Ide ini mereka pilih karena dirasa mudah untuk diaplikasikan dalam skala kecil dan skala besar, dan hal ini sangat sesuai dengan tema society 5.0 yang digagas oleh panitia lomba. Selain itu produksi biofuel juga dirasa sangat sesuai untuk mengatasai masalah ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan sistem produksi ini, selain dapat memanen biomassa sebagai bahan baku biofuel juga dapat meremediasi air limbah sehingga dapat mengurangi polusi air.
Dalam mengikuti lomba tersebut, para mahasiswa tersebut memilih Pak Mochamad Firmansyah, S.T., M.Si. sebagai pembimbing. Menurut Alya, tim mereka memiliki Pak Firman sebagai dosen pembimbing dilatarbelakangi oleh keterbukaan beliau selama mengajar di kelas, sehingga membuat mahasiswa tidak segan dan memberanikan diri untuk melakukan diskusi. Selama penyusunan LKTI ini, para mahasiswa pun diberikan banyak masukan, saran, serta ide yang mereka gagas. Selain itu beliau pun menstimulasi para mahasiswa dengan memberikan beberapa referensi yang dapat digunakan untuk menyusun karya tulis, sehingga dapat memberikan angka yang rasional dalam penerapan sistem yang digunakan dalam proses pengolahan sebagai bahan pertimbangan.
Sebagai mahasiswa yang baru bergabung di bidang ilmu Rekayasa Hayati, menyusun karya tulis ilmiah yang sesuai dengan bidang bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih lagi di tahun pertama ini mereka masih harus beradaptasi dengan lingkungan dan sistem belajar di Prodi Rekayasa Hayati. Beberapa kendala pun sempat mereka rasakan seperti kesulitan dalam manajemen waktu untuk membagi waktu kuliah dan menyusun LKTI serta penggunaan aplikasi belum tersedia lisensinya.
Menurut Alya, harapannya ide ini bisa diterapkan dengan trend kultivasi mikroalga dirumah sebagai hobi. Selain itu, karena konsep dan aplikasinya yang sangat luas, diharapkan kami mampu mengembangkan konsep pengolahan mikroalga atau kultivasi lain yang lebih bervariasi, dan muncul juga ide-ide lain untuk memicu semangat berkarya mengikuti lomba lainnya, karena dengan mengikuti lomba secara ridak langsung membuatnya menjadi semakin paham akan aplikasi dari proses belajar yang sudah didapatkan di kelas.