[:id]Lebih Dekat dengan Levana, Mahasiswa Berprestasi Rekayasa Hayati 2019[:]
[:id]Proses seleksi mahasiswa berprestasi tingkat program studi Rekayasa Hayati telah dilakukan sejak Kamis, 24 Januari 2019 lalu. Proses seleksi diawali dengan pengumpulan data prestasi akademik dan non akademik seluruh mahasiswa Rekayasa Hayati angkatan 2016, hingga diperoleh 3 kandidat mahasiswa berprestasi, yaitu Rifqi, Marcelino, dan Levana. Ketiga kandidat mahasiswa berprestasi yang terpilih kemudian diwawancarai oleh kaprodi Rekayasa Hayati, Dr. Muhammad Yusuf Abduh dengan berbagai jenis pertanyaan, termasuk mengenai pengalaman, personalitas, wawasan seputar program studi, dan kontribusi ke depan sebagai seorang calon sarjana Rekayasa Hayati (Gambar 1).
Gambar 1. Seleksi wawancara kandidat mahasiswa berprestasi Rekayasa Hayati 2019
Rabu, 30 Januari 2019 diumumkan bahwa Levana Bernadetta (11216023) terpilih sebagai mahasiswa berpretasi mewakili prodi Rekayasa Hayati (Gambar 2). Gadis kelahiran Jakarta tersebut, akan mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas (SITH). Levana akan bersaing dengan perwakilan mahasiswa berprestasi dari lima prodi lainnya di SITH, yaitu Biologi, Mikrobiologi, Rekayasa Pertanian, Rekayasa Kehutanan, dan Teknologi Pasca Panen, yang akan dilangsungkan pada Rabu, 6 Februari 2019 mendatang.
Gambar 2. Penyerahan penghargaan simbolis Kaprodi kepada mahasiswa berprestasi Rekayasa Hayati 2019
Levana terpilih sebagai perwakilan mahasiswa berprestasi dari prodi Rekayasa Hayati dengan berbekal prestasi akademik dan non-akademik yang sangat baik (Gambar 3). IPK Levana saat ini mencapai 3,83 (dari skala 4) dengan jumlah kredit sebanyak 101 sks. Raihan beberapa prestasi di bidang ko-kurikuler yang dimiliki Levana juga sangat menunjang Ia sebagai mahasiswa berprestasi. Levana pernah meraih 2nd best Presenter pada ajang International Engineering Student Conference di UI pada tahun 2018, dan beberapa capaian lainnya yang juga cukup bergengsi.
Gambar 3. Profil mahasiswa berprestasi Rekayasa Hayati 2019
Mengenal lebih dekat sosok Levana, seorang mahasiswa berprestasi prodi Rekayasa Hayati yang enerjik. Selain prestasi akademik yang baik, Ia ternyata memiliki hobi berolahraga, seperti bermain sepak bola, bulu tangkis, dan mendaki gunung. Hobinya dalam berolah raga, terutama bulu tangkis merupakan keunikan tersendiri yang dimiliki oleh Levana. Hal tersebut ternyata terinspirasi dari sang Papa yang juga hobi bermain bulu tangkis. Selain senang berolahraga, Levana juga aktif mengikuti berbagai organisasi kemahasiswaan. Hingga saat ini Ia tercatat pernah dan sedang aktif dalam unit kegiatan mahasiswa PS ITB, Unit Bulu Tangkis UBT ITB, Keluarga Mahasiswa Katholik ITB, Synthetic Biology Club SynBio ITB, dan Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati ITB.
Prestasi Levana mulai terlihat saat Ia memasuki tingkat Sekolah Menengah Pertama. Levana mengaku saat Sekolah Dasar ia bahkan tidak masuk jajaran peringkat 10 besar di kelas. Namun saat SMP kelas 8, Ia sudah mulai masuk 3 besar peringkat kelas. Prestasi akademiknya terus ia pertahankan dan tingkatkan hingga saat ini. Begitu pun saat di bangku kuliah, Levana berusaha semaksimal mungkin dalam belajar. Bahkan saat akan menghadapi ujian, Ia selalu mengosongkan 1 minggu jadwalnya untuk belajar dan mempersiapkan diri dengan baik, guna meraih hasil yang maksimal. Keinginannya yang kuat dan kesungguhannya tidak lepas dari dukungan keluarga. Levana ingin memberikan yang terbaik bagi orangtuanya, terutama untuk Papa. “Ingin membuat Papa tersenyum bangga atas prestasi putrinya” menjadi motivasi kuat untuk Levana terus memberikan yang terbaik dalam belajar. Biaya perkuliahan yang telah diinvestasikan oleh orang tuanya, ingin Ia balas dengan belajar sungguh-sugguh dan prestasi yang membanggakan.
Sempat tidak dapat menerima kegagalan dalam hidup, Levana pernah merasa sangat terpuruk. Namun suatu ketika ia menemukan titik balik, hingga Ia yakin bahwa kegagalan bukanlah suatu hal yang buruk, melainkan ajang berbenah diri dan pemicu untuk terus jadi lebih baik. “Jangan takut untuk gagal, meski itu menyakitkan”, itulah yang Ia yakini hingga sekarang. Levana juga berprinsip bahwa setiap orang memulai kehidupan pada keadaan yang berbeda, namun jangan menyerah untuk menggapai cita-cita apa pun latar belakang yang dimiliki. Ia meyakini bahwa semua orang pasti bisa dengan berusaha keras, mengerahkan seluruh kemampuan, dan memanfaatkan kesempatan yang dimilki.
Pada ajang mahasiswa berprestasi tingkat SITH nanti, Levana ingin menyampaikan gagasan besarnya seputar peran Rekayasa Hayati dan aplikasi keilmuannya di bidang Bioindsutri berkelanjutan. Gagasan tersebut ia tuangkan ke dalam suatu proyek ilmiah dengan konsep peningkatan metabolit primer dan sekunder pada bayam merah dalam lingkungan terkendali dan presisi menggunakan instrumen elektonik. Harapanya konsep pengandalian lingkungan dengan instrumen elektronik secara presisi dapat diimplementasikan pada berbagai jenis komodias tanaman produktif lainnya sebagai salah satu usaha dalam memaksimalkan sumberdaya hayati di Indonesia guna menyongsong Sustainable Development, terutama di bidang pangan dan kesehatan.[:]
No Comments