Enter your keyword

Creative Presentation: Metode Belajar Menyenangkan dan Mengungkap Bakat Mahasiswa

Creative Presentation: Metode Belajar Menyenangkan dan Mengungkap Bakat Mahasiswa

Creative Presentation: Metode Belajar Menyenangkan dan Mengungkap Bakat Mahasiswa

Masa pandemi tidak menghalangi mahasiswa rekayasa hayati ITB untuk berkreasi. Salah satunya dengan menggunakan media youtube sebagai media pembelajaran yang dikemas dalam bentuk video. Pembuatan video ini dapat menjadi media pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa selama masa perkuliahan ini. Hal itulah yang coba dilakukan dalam mata kuliah Pemodelan Dinamik Rekayasa Hayati yang diampu oleh Dr. M. Yusuf Abduh. Mahasiswa diminta melakukan creative presentation dengan menyajikan materi perkuliahan Pemodelan Dinamik Rekayasa Hayati yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Gambar 1. Creative Presentation Kelompok 5 PDRH dengan topik detektif

Salah satunya adalah Arthadi dan teman-temannya yang membuat video creative presentation yang menghubungkan salah satu materi mata kuliah Pemodelan Dinamik Rekayasa Hayati dengan kisah misteri penyerangan seseorang dengan motif balas dendam. Pelaku kejahatan meninggalkan bukti berupa soal yang mengharuskan para polisi dan detektif menggunakan persamaan transformasi laplace untuk memecahkan kode tersebut. Bagian yang menarik dari cerita yang disajikan adalah para detektif dan polisi menggunakan berbagai persamaan tranformasi laplace, namun belum berhasil memecahkan teka-teki dari pelaku. Pada akhir video, kode tersebut berhasil dipecahkah dan pesan yang disampaikan, yaitu “Transformasi laplace dari persamaan derivative adalah persamaan aljabar yang bisa diselesaikan dengan manipulasi aljabar biasa dan terkadang orang melupakannya”. Dalam pengerjaannya, Arthadi bersama teman-temannya saling membagi peran untuk menjadi 2 orang polisi, 3 orang detektif, 1 pelaku, dan 1 korban.


Gambar 2. Peran polisi/detektif menjelaskan tabel transformasi laplace

Arthadi dan teman-teman kelompoknya memilih topik detektif karena merasa suasana (feels) cocok dibawakan karena persamaan-persamaan matematisnya itu cukup sulit dipahami. Sehingga di dalam creative presentation tersebut mereka bagaikan detektif yang berusaha memecahkan teka-teki matematika untuk menangkap seorang penjahat. Selain itu, Arthadi juga berpendapat bahwa “Creative presentation ini merupakan metode yang cukup menyenangkan untuk dilakukan di dalam perkuliahan. Ada kesempatan dari mahasiswa untuk explore materi pembelajaran selagi mengungkapkan bakatnya, baik itu ada yang bernyanyi, akting, dll. Jadi tentunya saya mendukung untuk CP ini terus dilakukan”.

Sumber video: https://youtu.be/MEwDqBnfo9Y

id_IDIndonesian
X